Minggu, 10 Maret 2013

"Keputusan Wasit Musnahkan Dua Trofi Champions MU"


Manajer Manchester United dari Skotlandia, Sir Alex Ferguson, bereaksi setelah kartu merah pemainnya asal Portugal, Nani, dalam laga kedua 16 besar Liga Champions melawan Real Madrid di Stadion Old Trafford, Selasa (5/3/2013). MU akhirnya kalah 1-2.

MANCHESTER, KOMPAS.com - Kontroversi kartu merah yang diberikan wasit Turki Cuneyt Cakir kepada gelandang Manchester United, Nani, Selasa (5/3/2013), masih mengemuka hingga saat ini. Manajer MU Sir Alex Ferguson yang angkat bicara sekarang.

"Kami kehilangan ketenangan dalam 10 menit terakhir. Kami mendominasi semua lini. Seperti timbul perasaan, mulai lagi hal yang telah lalu," kata Ferguson yang dilansir Fox Sports, Sabtu (9/3/2013). "Anda harus kagumi Madrid, sebuah penampilan fantastis telah mereka tunjukkan. Namun, sepuluh menit itu mematikan."

Sadar atau tidak, pria Skotlandia berusia 71 tahun itu gagal bereaksi dengan brilian setelah Nani diberi kartu merah Cakir pada menit ke-56, dalam laga kedua 16 besar Liga Champions itu.

Berbeda dengan Ferguson, Pelatih Los Blancos Jose Mourinho langsung memasukkan Luka Modric, tiga menit setelah kartu merah Nani. Masuknya gelandang Kroasia itu yang menggantikan Alvaro Arbeloa --pemain Madrid yang dilanggar Nani hingga mendapatkan kartu merah-- terbukti krusial.

Hanya tujuh menit setelah turun ke lapangan, Modric melepas tembakan dari jarak 20 meter yang gagal diantisipasi David de Gea. Tiga menit berselang, Cristiano Ronaldo menyegel kemenangan 2-1 Madrid hingga selesainya pertandingan. MU pun harus rela tersingkir dari arena para juara Eropa.

Sembilan tahun lalu, Ferguson menyia-nyiakan keunggulan 1-0 atas FC Porto, setelah Paul Scholes menaklukkan Vitor Baia pada menit ke-32 dalam laga yang dipimpin wasit Rusia Valentin Ivanov.

The Red Devils malah tampil cenderung bertahan pada paruh kedua dan berimbas pada gol Costinha, beberapa detik jelang bubaran, setelah kiper Tim Howard gagal mengantisipasi sepakan bebas Benni McCarthy dengan baik.

Skor 1-1 sudah cukup bagi Porto arahan Mourinho, untuk menyelengkat Setan Merah, karena telah unggul 2-1 pada laga perdana di Stadion Dragao. Ironisnya, itu juga terjadi pada laga 16 besar Liga Champions.

Enam tahun kemudian, tepatnya Rabu (7/4/2010), Ferguson juga mengulangi hal yang sama, kala MU sudah unggul 3-1 atas Bayern Muenchen pada babak pertama.

Setelah kartu merah Rafael pada menit ke-50 yang dikeluarkan wasit Italia, Nicola Rizzoli, kubu Old Trafford cenderung bertahan total. Imbasnya, Arjen Robben menyentak jala Edwin van der Sar pada menit ke-74. Dua gol tandang itu sudah cukup mengantarkan Die Roten ke semifinal. Dan, di partai puncak, Bayern takluk dua gol tanpa balas dari Inter Milan yang --lagi-lagi-- dibesut Mourinho.

"Kami tersingkir dalam tiga turnamen Liga Champions, karena keputusan wasit. Kami berpeluang memenangi dua trofi di antaranya. Saya meyakini hal itu," tegas Ferguson.

Ia pun berkeras telah melakukan hal yang tepat saat timnya melawan Madrid, Selasa lalu.

"Saya marah. Tak ada yang salah kalau saya harus kehilangan temperamen dengan alasan yang tepat. Saya membaca apa yang dirasakan setiap orang di stadion. Tahu kerusakan seperti apa yang dirasakan setiap pemain, saya telah melakukan hal yang benar," papar Ferguson lagi.

Pria yang telah menukangi MU dari 1986 itu juga mengomentari pelanggaran terhadap Arbeloa dan Sergio Ramos yang langsung menuju Cakir untuk mendesak keputusan terhadap Nani.

"(Apa yang dilakukan) Arbeloa tak terlalu buruk. Ia terbaring di lapangan tidak terlalu lama. Ramos mungkin adalah salah satu yang memengaruhi wasit. Beberapa pemain menyesalkan (hasil akhir) dan Ronaldo melakukan hal yang hebat. Ia datang ke kamar ganti kami dan duduk bersama pemain (MU) lainnya," tutur Fergie.

Di lain pihak, pria yang telah 10 kali didaulat sebagai Pelatih Terbaik Premier League itu melihat kehilangan Iker Casillas malah menguntungkan Madrid.

"Casillas bisa jadi gagal menyelamatkan gawangnya dari kebobolan, seperti yang dilakukan Diego Lopez, yang jatuh bangun mengantisipasi (tembakan) Danny Welbeck, berjibaku melawan Robin van Persie; keluar dan meninju bola dari kepala Nemanja Vidic," sambung Ferguson.
Sumber: Fox Sports, UEFA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar